Translate

Selasa, 24 November 2015

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Klasifikasi tumbuhan dikotil monokotil dan contohnya – Pada dsarnya pembahasan materi mengenai tumbuhan dikotil dan monokotil itu adalah bagian dari materi tentang enis tumbuhan tingkat tinggi. Namun, pada kesematan kali ini saya akan membahas tentang klasifikasi tumbuhan dikotil dan monokotil beserta contoh contohnya.

Apakah yang dimaksud dengan tumbuhan monokotil dan juga tumbuhan dikotil? Dan apa sajakah contoh contohnya? Mari kita bahas secara bersama sama, tentang klasifikasi dan juga contoh dati tumbuhan dikotil dan monokotil. Pada dasarnya jika berbicara masalah tumbuhan ada banyak sekali yang mesti dibahas, namun, jika harus dibahas dalam satu kesempatan saja, hal itu tidak akan selsesai sebab ada banyak sekali yang mesti dibahas misalnya tentang tumbuhan biji ada tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup, tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah, tumbuhan pembuh dan tak berpembuluh, dan lain lain. Maka dari itu disini hanya akan di bahas tentang klsifikasi dan juga contoh dari tumbuhan dikotil dan monokotil.
Klasifikasi tumbuhan dikotil monokotil

Sebelum kita bahas tentang klasifikasi tumbuhan dikotil monokotil, kita bahas dulu tentang pengertian tumbuhan dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil adalah jens tumbuhan yang berkeping dua. Sedangkan tumbuhan monokotil adalah jenis tumbuhan yang berkeping satu.
Tumbuhan monokotil dan juga tumbuhan dikotil memiliki ciri ciri khusus, ciri ciri dari tumbuhan dikotil adalah memiiki akar yang tunggang, memiliki daun yang berbentuk menyirip, memiliki keping biji berjumlah dua, dan lain lain.

Ciri ciri tumbuhan monokoti adalah
memiliki akar yangberbentuk serabut, bentuk tulangnya melengkung, mempunyai tudung akar, mempunyai biji yang berkeping satu. Selain memiliki ciri ciri khusus jenis tumbuhan dikoti dan monokotil juga telah diklasifikasikan berdasarkan tatanama yang berstandar internasional yang telah ditetapkan oleh para ahli. Berikut adalah contoh klasifikasi tumbuhan dikotil ( tumbuhan ubi kayu ) :
Kingdom : masuk dalam Plantae
Divisio : masuk dalam Spermatophyta
Sub Divisio : masuk dalam Angiospermae
Kelas : masuk dalam Dicotilae
Ordo : masuk dalam Euphorbiales
Famili : masuk dalam Euphorbiaceae
Genus : masuk dalam Manihot
Species : masuk dalam Manihot utilissima

Klasifikasi tumbuhan monokotil :

berikut adalah klasifikasi dari tumbuhan monokotil :

Kingdom : masuk dalam Plantae (Tumbuhan
Divisi : masuk dalam Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : masuk dalam Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : masuk dalam Commelinidae
Ordo : masuk dalam Poales
Famili : masuk dalam Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : masuk dalam Zea
Spesies : masuk dalam Zea mays L
Contoh tumbuhan dikotil monokotil

Seperti yang kita ketahi bahwa tumbuhan dikotil dan monokotil ada banyak sekali contohnya. Contoh dari tumbuhan dikotil adalah jambu biji, jambu air, terong, tomat, bunga matahari, mangga, makhoni dan lain lain. Sedangkan contoh dari tumbuhan monokotil adalah jagung, sagu, kelapa, kunyit, anggrek, pisang, dan lain lain.

GEJALA TBC

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi.


Gejala TBC
Penyakit TBC Menular Lewat Udara
Tingkat prevalensi penderita TBC di Indonesia diperkirakan sebesar 289 per 100 ribu penduduk dan insidensi sebesar 189 per 100 ribu penduduk. Bahkan 27 dari 1.000 penduduk terancam meninggal seperti yang dilaporkan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang dihimpun sepanjang 2011 mengenai tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Laporan tersebut juga meliris bahwa angka penjaringan penderita baru TBC meningkat 8,46 persen dari 744 penderita TBC di 2010 menjadi 807 per 100.000 penduduk di 2011. Namun, kabar baiknya angka kesembuhan pada 2011 mencapai target sebesar 83,7 persen dan angka keberhasilan pengobatan pada 2011 mencapai target sebesar 90,3 persen.

Gejala Penyakit TBC


Penderita yang terserang basil tersebut biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah.

Agar bisa mengantisipasi penyakit ini sejak dini, berikut gejala-gejala penyakit tuberculosis yang perlu Anda ketahui.

Gejala utama

Batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga pekan atau lebih.

Gejala tambahan yang sering dijumpai

  • Dahak bercampur darah/batuk darah
  • Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada
  • Demam/meriang lebih dari sebulan
  • Berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas
  • Badan lemah dan lesu
  • Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan

"Paling mudah untuk mengetahui seseorang terkena tuberkulosis jika dia berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas. Walaupun tidak bisa langsung ditetapkan tuberkulosis karena harus didiagnosis, tapi itu salah satu pertanda. Jika Anda lemas, batuk tak berhenti, nyeri pada dada, dan keringat pada malam hari, langsung segera periksa," tambah dr Arifin Nawas Sp(P), salah seorang tenaga ahli klinis tuberkulosis di RSUP Persahabatan di tempat sama.

Menurutnya, untuk memastikan seseorang terkena TB atau tidak, tim medis melakukan diagnosis dengan mengadakan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung (BTA) dan gambaran radio logis (foto rontgen).

Penyebab Infeksi TBC


Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis yang dapat menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak. TBC dapat mengakibatkan kematian dan merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian tertinggi di negeri ini.

Kali ini yang dibahas adalah TBC paru. TBC sangat mudah menular, yaitu lewat cairan di saluran napas yang keluar ke udara lewat batuk/bersin & dihirup oleh orang-orang di sekitarnya. Tidak semua orang yang menghirup udara yang mengandung kuman TBC akan sakit.

kelainan pada tulang belakang

  1. 1. Skoliosis

DEFINISI
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
PENYEBAB
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
  1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
  2. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:
Cerebral palsy
Distrofi otot
Polio
Osteoporosis juvenil
  1. Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.
GEJALA
Gejalanya berupa:
– tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
– bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
– nyeri punggung
– kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
– skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60?) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang belakang membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
  Rontgen tulang belakang
 Pengukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang)
  MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).
PENGOBATAN
Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang. Jika kelengkungan kurang dari 20?, biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan secara teratur setiap 6 bulan.
Pada anak-anak yang masih tumbuh, kelengkungan biasanya bertambah sampai 25-30?, karena itu biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk membantu memperlambat progresivitas kelengkungan tulang belakang. Brace dari Milwaukee & Boston efektif dalam mengendalikan progresivitas skoliosis, tetapi harus dipasang selama 23 jam/hari sampai masa pertumbuhan anak berhenti.
Brace tidak efektif digunakan pada skoliosis kongenital maupun neuromuskuler. Jika kelengkungan mencapai 40? atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan.
Pada pembedahan dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulang-tulang. Tulang dipertahankan pada tempatnya dengan bantuan 1-2 alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari 20 tahun).
Sesudah dilakukan pembedahan mungkin perlu dipasang brace untuk menstabilkan tulang belakang.
Kadang diberikan perangsangan elektrospinal, dimana otot tulang belakang dirangsang dengan arus listrik rendah untuk meluruskan tulang belakang.
  1. Kifosis

DEFINISI
Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).
Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif.  Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.
PENYEBAB
Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui.  Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
GEJALA
Gejalanya berupa:
– nyeri punggung yang menetap tetapi sifatnya ringan
– kelelahan
– nyeri bila ditekan dan kekakuan pada tulang belakang
– punggung tampak melengkung
– lengkung tulang belakang bagian atas lebih besar dari normal.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (lengkungan punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi).
Rontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang belakang.
PENGOBATAN
Kasus yang ringan dan non-progresif bisa diatasi dengan menurunkan berat badan (sehingga ketegangan pada punggung berkurang) dan menghindari aktivitas berat.
Jika kasusnya lebih berat, kadang digunakan brace (penyangga) tulang belakang atau penderita tidur dengan alas tidur yang kaku/keras.
Jika keadaan semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki kelainan pada tulang belakang.
  1. 3. Lordosis

Tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. Lain halnya pada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah .
Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.
Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai, dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini, dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter.
Selain itu, gejala lordosis juga seringkali menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang. Untuk membedakannya dilakukan beberapa pemeriksaan seperti :
  • Sinar X. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta sudutnya.
  • Magnetic resonance imaging (MRI)
  • Computed tomography scan (CT  Scan)
  • Pemeriksaan darah
Tujuan pengobatan lordosis adalah menghentikan semakin membengkoknya tulang belakang dan mencegah deformitas (kelainan bentuk). Penatalaksanaan lordosis tergantung pada penyebab lordosis. Latihan untuk memperbaiki sikap tubuh dapat dilakukan jika lordosis disebabkan oleh kelainan sikap tubuh. Lordosis yang terjadi akibat gangguan paha harus diobati bersama dengan gangguan paha tersebut.

RADIASI ULTRAVIOLET

Radiasi ultraviolet (UV) adalah rentang tertentu dari cahaya pada spektrum elektromagnetik. Radiasi ultraviolet tidak terlihat oleh manusia karena rentang panjang gelombang yang berada di luar batas persepsi manusia. Radiasi ultraviolet diketahui menyebabkan kulit terbakar, tetapi mereka juga memiliki efek menguntungkan pada kesehatan manusia. Matahari banyak memancarkan radiasi ultraviolet, tapi sebagian besar ini diblokir tidak mencapai permukaan Bumi oleh lapisan ozon. Aplikasi teknologi UV tersebar luas di negara-negara maju modern.

Fisikawan Jerman Johann Wilhelm Ritter menemukan radiasi ultraviolet pada tahun 1801 dengan mengamati efek sinar matahari pada garam perak. Dia melihat cahaya dengan panjang gelombang yang hanya sedikit di luar itu cahaya tampak violet memicu reaksi kimia dalam senyawa tertentu. Radiasi elektromagnetik dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan sifat yang disebut panjang gelombang, yang terkait dengan konten energi radiasi ini. Istilah “sinar kimia” segera diadopsi untuk membedakan bentuk baru dari sinar cahaya. Radiasi ultraviolet adalah istilah yang lebih disukai saat ini, dan didefinisikan memiliki kisaran panjang gelombang 10 sampai 400 nanometer.
Hal ini diketahui bahwa sinar UV menyebabkan kulit terbakar dan beberapa bentuk kanker kulit. Hal ini terjadi ketika radiasi ultraviolet yang berlebihan diserap oleh molekul DNA, molekul yang mengandung instruksi genetik pada makhluk hidup. Penyerapan ini dapat menyebabkan mutasi, atau perubahan permanen dalam kode genetik. Tingkat yang sehat dari paparan UV berbeda untuk pigmen kulit yang berbeda, dengan kulit gelap mampu menyerap radiasi UV lebih banyak

MAKANAN

Makanan mengandung zat gizi berupa protein, lemak, glukosa atau amilum yang dapat kita ketahui dengan menguji isi dari bahan makanan tersebut. Berikut ini cara menguji kandungan zat makanan.
a.      Uji dengan menggunakan reagen Biuret atau reagen Millon
1)      Ekstrak makanan jika di tetesei reagen biuret, maka warnanya menjadi ungu.
2)      Ekstrak makanan jika ditetesei reagen millon, maka akan terjadi endapan berwarna putih. Jika dipanaskan akan menghasilkan warna merah.
b.      Uji lemak dengan menggunakan larutan Sudan III atau dengan kertas koran
1)       Ekstrak makanan diteteskan pada tepi koran, maka kertas koran akan menjadi transparan.
2)      Ekstrak makanan ditetesi larutan Sudan III akan menghasilkan warna merah.
c.       Uji glukosa dengan larutan Fehling A dan Fehling B atau Benedict
Ekstrak makanan yang ditetesi Fehling A dan Fehling B, maka akan menghasilkan warna biru dan jika dipanaskan akan menjadi hijau sampai orange.
d.      Uji amiluk dengan larutan lugol
Ekstrak makanan ditetesi larutan Lugol makan akan menhasilkan warna biru.

ORGAN MANUSIA

Tubuh manusia adalah seperti sebuah mesin, dirancang unik dan terdiri dari berbagai sistem biologi, yang diatur oleh organ dalam tubuh. Dalam artikel berikut, kita akan lihat organ penting dari tubuh manusia dan fungsinya.
Tubuh manusia dapat dibagi menjadi kepala, badan, tangan, dan kaki. Kepala memainkan peran utama dalam melindungi organ penting. Banyak jaringan, sel, dan jaringan ikat yang membantu dalam mengatur berbagai sistem biologis dapat ditemukan di kepala dan badan.

Organ internal

Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki peran khusus yang dimainkan dalam tubuh manusia. Setiap organ tubuh memiliki fungsi penting untuk dimainkan. Organ juga bekerja sama secara erat untuk membentuk sistem organ, seperti sistem pencernaan atau sistem peredaran darah. Berikut adalah beberapa informasi tentang organ paling penting dari tubuh manusia, dimulai dengan kepala, dan terus ke bawah.

Otak

Otak
Otak adalah salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia dan bertanggung jawab atas tindakan utama yang dilakukan oleh tubuh. Otak ini dilindungi oleh tengkorak dan tertutup dalam tempurung kepala yang menjaganya agar tetap sangat aman, karena merupakan pusat sistem saraf. Struktur otak manusia dapat dibandingkan dengan mamalia lain, tetapi itu adalah tiga kali lebih besar dan lebih maju daripada mamalia lainnya. Otak membantu tubuh mengaktifkan otot dan mensekresikan bahan kimia yang memungkinkan tubuh untuk menanggapi rangsangan eksternal. Otak manusia melakukan fungsi eksekutif juga, seperti pengendalian diri, perencanaan, penalaran, dan berpikir abstrak, yang membuat manusia adalah spesies paling cerdas di bumi.

Kelenjar pineal

pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin penting berwarna
abu-abu  kemerahan yang hadir dalam otak. Kelenjar pineal seukuran sebutir beras dan terutama terdiri dari sel-sel khusus yang disebut pinealocytes. Salah satu hormon yang paling penting yang disekresikan oleh kelenjar pineal adalah melatonin, yang bertanggung jawab untuk mempengaruhi perkembangan seksual dan siklus tidur-bangun yang berhubungan dengan tubuh.

Hipotalamus

hipotalamus
Hipotalamus merupakan bagian dari otak manusia yang mengontrol pelepasan hormon utama oleh kelenjar hipofisis. Hipotalamus juga bertanggung jawab untuk menjaga suhu tubuh dan mengendalikan perilaku seksual dan reproduksi. Hipotalamus juga menyediakan link ke sistem saraf pusat melalui kelenjar pituitari. Hipotalamus juga berfungsi dalam mengendalikan rasa lapar, tidur dan kelelahan.

Kelenjar pituitari

pituitary
Kelenjar pituitari adalah salah salah satu kelenjar yang paling penting dalam tubuh manusia dan disebut kelenjar master sistem endokrin. Kelenjar pituitari terletak di dasar otak tetapi tidak dianggap bagian dari otak. Kelenjar pituitari mensekresi hormon yang banyak membantu dalam mengatur homeostasis yaitu keseimbangan metabolisme yang aktif dikelola oleh beberapa mekanisme biologis yang kompleks.

Kelenjar ludah

ludah
Kelenjar eksokrin (kelenjar dengan saluran) yang ditemukan di dekat mulut dan tenggorokan. Fungsi utama dari kelenjar ini adalah untuk mengeluarkan air liur ke dalam mulut untuk membasahi makanan. Kelenjar ludah juga memulai pencernaan dan membantu dalam melindungi gigi dari membusuk. Kelenjar ludah dapat dibagi lagi menjadi kelenjar parotis (terletak di sekitar ramus mandibula), kelenjar submandibula (terletak di bawah rahang bawah) dan kelenjar sublingual (terletak di bawah lidah).

Kelenjar tiroid

tiroid
Kelenjar tiroid terletak di pangkal leher dan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh. Kelenjar tiroid mengeluarkan dua hormon penting – tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3). Hormon ini bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Sekresi berlebihan dari hormon tiroid menyebabkan hipertiroidisme ketika sekresi tidak cukup hormon tiroid menyebabkan hipotiroidisme, yang adalah dua masalah yang paling umum yang dihadapi oleh manusia.

Kelenjar paratiroid

paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar endokrin kecil yang terletak di leher. Masing-masing dari mereka adalah seukuran sebutir beras. Fungsi utama Kelenjar paratiroid adalah untuk menghasilkan hormon paratiroid yang mengontrol jumlah kalsium dalam darah dan tulang. Orang-orang yang memiliki kelenjar paratiroid yang terlalu aktif menderita hiperparatiroidisme dan orang-orang memiliki kelenjar kurang aktif menderita hipoparatiroidisme.

Faring

faring

Faring adalah bagian dari keduanya yaitu sistem pernafasan dan pencernaan. Faring terletak di bawah mulut dan rongga hidung, dan di atas esofagus dan laring. Fungsi utama dari faring adalah untuk menyaring udara. Faring membuat udara menjadi hangat, membasahi dan melewati ini melembabkan udara ke paru-paru. Faring dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian: nasofaring, orofaring, laryngopharynx.

Laring 

laring
Laring adalah struktur tulang rawan yang berada di atas trakea dan berisi pita suara. Fungsi utama laring adalah untuk memberikan nada suara ketika kita berbicara. Laring lebih dikenal sebagai kotak suara. Laring juga melindungi trakea terhadap aspirasi makanan. Setiap gangguan dalam organ ini dapat menyebabkan nyeri pada tenggorokan, kehilangan suara, atau masalah pernapasan.

Timus

timus
Timus adalah kelenjar berbentuk piramida yang terletak tepat di bawah leher. Timus adalah salah satu organ yang paling khusus dari sistem kekebalan tubuh. Fungsi utama dari kelenjar Timus adalah untuk menghasilkan limfosit atau sel-T yang membantu dalam mengembangkan kekebalan terhadap penyakit. Timus ini atropi dengan usia, yaitu ukuran organ menurun sesuai dengan bertambahnya usia.

Kerongkongan

kerongkongan
Kerongkongan adalah bagian dari sistem pencernaan dan umumnya dikenal sebagai tenggorokan itu. Fungsi utama dari esofagus adalah untuk membantu dalam mengangkut makanan ke perut. Organ ini terdiri dari sebuah tabung otot yang dilalui makanan melewati dari faring dan mencapai perut melalui proses peristaltik. Rata-rata panjang esofagus adalah sekitar 25-30 cm.

Jantung

Jantung
Jantung bertanggung jawab untuk memompa darah dalam tubuh kita. Jantung terbuat dari otot jantung tak sadar, dan ini yang menyebabkan mengapa jantung terus berdetak bahkan ketika kita tidur. Beratnya 250-350 gram dan hampir seukuran kepalan tangan. Fungsi utama jantung adalah untuk memberikan darah beroksigen ke seluruh organ tubuh melalui pembuluh darah. Jantung terletak di sisi kiri dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Perikardium adalah kantung berdinding ganda yang membungkus jantung, tidak hanya melindungi jantung tapi jangkar struktur sekitarnya dan mencegah jantung dari pengisian berlebihan dengan darah.

REPRODUKSI PADA MANUSIA

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.
A. Alat reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Alat Reproduksi Pria
Alat Reproduksi Pria
1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
7. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Sperma
Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 Ξm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogenesis
Spermatogenesis
Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
B. Alat reproduksi wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
Alat Reproduksi Wanita
Alat Reproduksi Wanita
Female Reproductive System
Female Reproductive System
1. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh  dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
4. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
☯ Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
☯ Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
☯ Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
Oogenesis
Oogenesis
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
embrio usia 4 minggu
embrio usia 4 minggu
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
embrio usia 8 minggu
embrio usia 8 minggu
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
embrio usia 16 minggu
embrio usia 16 minggu
5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
􀂉 Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
􀂉 Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
􀂉 Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.  Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.