Pertumbuhan primer
meliputi pertumbuhan atau pembentukan epidermis, korteks, floem primer,
xilem primer, dan empulur. Pertumbuhan primer menyebabkan perpanjangan
batang dan pelebaran daun. Hal ini terjadi, karena pembelahan sel
parenkim, pembentukan cabang, dan pembentukan daun.
Pertumbuhan sekunder
menyebabkan pelebaran batang, pembentukan lingkar tahun, dan jari-jari
empulur. Jari-jari empulur adalah jaringan parenkim yang menghubungkan
kulit kayu dengan empulur.
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan Sekunder
Setelah
proses perkecambahan, tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung
batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya aktivitas
sel-sel meristematis.
Proses ini
disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem dapat juga berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu:
a) Daerah
pembelahan terdapat pada ujung akar. Sel-sel meristem di daerah ini akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan struktur akar pertama.
b) Daerah pemanjangan terletak setelah daerah pembelahan. Pada daerah ini, sel-sel mengalami pembesaran dan pemanjangan.
c) Daerah diferensiasi. Daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
Pertumbuhan Sekunder
Di antara
xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif membelah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang
dan akar yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian,
fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan
oleh kambium yang aktif membelah.
Pertumbuhan
kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar.
Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder
ini disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah
dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut
kulit atau papagan. Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang
terjadi karena aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim.
Jika kondisi
lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah
sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun
sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium ini akan meningkat.
Perbedaan aktivitas kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang
disebut lingkaran tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar